Jumat, 13 Maret 2009

Inovasi sebuah teknologi mobil terbang (Flying Car)

 Sudah lelahkah anda dengan kemacetan di kota-kota besar seperti Jakarta dan kota besar lainnya di seluruh Indonesia..? Apa penyebab kemacetan..? Tidak sesuai antara jumlah kendaraan dengan kapasitas jalan. Semisal kota Jakarta hanya dapat menampung jumlah kendaraan mobil dan sepeda motor sebanyak 120.000 kendaraan tetapi  ketika jam sibuk ( pagi dan sore) jumlah kendaraan mencapai 2,8 juta kendaraan tentu ini jumlah kendaraan yang amat sangat tidak sesuai akibatnya kemacetan terjadi dimana-mana dan banyak waktu yang terbuang percuma dijalan.  Ketika saya pertama kali mengendarai sepeda motor ke Jakarta, saya merasa sangat tidak nyaman dengan kemacetan dengan banyaknya jumlah kendaraan di kota Jakarta tetapi setelah terbiasa hal itu menjadi sesuatu yang lumrah dan biasa sehingga kita pasrah dengan keadaan tersebut. 

Harus ada perubahan..!! Saatnya kita merubah kebiasaan dan kepasrahan ini, bagaimana caranya..?? Anda sering membaca koran/surat kabar yang membahas tentang teknologi atau anda suka menjelajah internet dan membaca artikel teknologi..?Jika suka dan belum tau silahkan buka alamat website ini


Baru-baru ini saya membaca di koran dan internet bahwa di Woburn, Massachussets Amerika Serikat ada penemuan sebuah mobil terbang (flying car) yang bukan konsep lagi tapi sudah menjadi kenyataan (realita) yang diproduksi di India dan akan dijual seharga US$ 200.000 atau sekitar Rp. 2 Milyar dan akan dipasarkan tahun 2010. Mobil ini dapat berubah mode dari mobil yang melaju di jalan raya menjadi pesawat terbang yang mengudara diangkasa dengan konsep melipat dan melebarkan sayapnya. Terrafugia "Flying Car" ini bisa terbang sejauh 700 km dengan kecepatan 200 km/jam. Setelah terbang mobil ini dapat mendarat di bandara dan berubah mode dari pesawat terbang menjadi mobil yang bisa dikendarai di jalan raya dengan menekan satu tombol untuk melipat sayapnya, mobil ini juga dapat masuk ke garasi rumah. Mobil ini menggunakan mesin Rotax 912 S ( mesin 4 tak) dengan bahan bakar besin tanpa timbal octane 88 hingga 95 yang di jual di SPBU di jalan raya. Mobil Flying Car ini sudah dijual di AS dan laku sebanyak 40 unit dan ini merupakan mobil terbang pertama di dunia.
(sumber: otokir plus pikiran rakyat) 

Bayangkan betapa besar manfaat mobil terbang bagi masyarakat yang sibuk dan tidak ingin waktunya terbuang percuma di jalan. Mungkin ada pertanyaan dibenak anda bagaimana jika nanti semua orang menggunakan "flying car" ini sehingga akan menyebabkan kemacetan di udara. Di udara tidak ada yang namanya macet karena ketinggian berlapis-lapis. Jadi jika anda bayangkan kendaraan lambat ada di lapisan bawah dan kendaraan lebih cepat ada di lapisan atasnya tanpa saling mengganggu jalur masing-masing.