"Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere = busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) menurut Transparency International adalah perilaku pejabat publik, baik politikus (politisi) maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka". Tindakan korupsi seperti apakah yang sesuai dengan definisi diatas..? Korupsi mencakup penyalahgunaan oleh pejabat pemerintah seperti penggelapan dan nepotisme, juga penyalahgunaan yang menghubungkan sektor swasta dan pemerintahan seperti penyogokan, pemerasan, campuran tangan, dan penipuan.
Apa efek dari korupsi..? Korupsi memperlambat pembangunan negara terutama di sektor ekonomi: Kemiskinan, Inflasi, Anjloknya nilai rupiah, Lemahnya daya beli masyarakat, Investor enggan menanamkan modalnya, dsb. Korupsi disebabkan oleh individu atau kelompok yang serakah dan tidak puas dengan hasil yang diterimanya alias tidak bersyukur dengan cara yang illegal yaitu dengan menggelapkan uang rakyat atau menerima suap.
Apa hubungannya dengan memilih pemimpin? Pemimpin adalah wakil rakyat yang memegang kendali penuh atas masa depan bangsa. Jika pemimpinnya bersih dari korupsi dan jujur juga mempunyai visi dan misi yang gemilang dan bukan hanya mengumbar janji maka bangsa ini akan menuju masyarakat yang maju, adil dan makmur di semua sektor. Masih ingat krisis ekonomi tahun 1998? Saat itu Nilai mata uang rupiah terhadap dollar benar-benar anjlok dari 1 US$=Rp. 2000,- menjadi Rp. 15.000,- hanya dalam tempo 3 bulan. Efeknya terhadap ekonomi rakyat yaitu harga-harga melangit dan meroket dari sembako sampai kebutuhan industri. Rakyat sangat menderita sehingga kerusuhan dan kekacauan terjadi dimana-mana? siapa yang bersalah? Pemimpin bangsa juga para pejabat negara yang Korup, yang menggelapkan uang negara untuk kepentingan pribadi. Negara ini berhutang kepada IMF dan World Bank sampai Trilliunan Rupiah dan negara tidak sanggup membayarnya. Tapi sekarang setelah pemimpin Orde lama di ganti dengan yang baru dan terus berlanjut secara perlahan ekonomi mulai membaik dan hutang negara kepada IMF dan World bank bisa dilunasi dibawah kepemimpinan Presiden SBY.
"KORUPSI MEMBUNUH BANGSA" Slogan ini sangat tepat diterapkan karena semua sektor terkena imbasnya. Saya sering mendengar dari teman, kerabat dan saudara mereka berkata: "Korupsi sudah budaya dan sudah mengakar sulit untuk diberantas" saya menjawab "Yang sulit adalah hatinya, jika ada keinginan yang kuat dari pemimpin yang serius dalam memberantas korupsi maka budaya jelek dan rusak ini bisa dibasmi bahkan sampai ke akar-akarnya". Alhamdulillah sejak Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, KPK mulai didirikan dan mulai bekerja untuk memberantas para pejabat yang korupsi dengan menggunakan alat yang canggih untuk menyadap pembicaraan para pejabat negara.
Saran saya bagi para pemilih lihat calon pemimpin bukan dari parpolnya saja tapi lihat dari visi dan misinya juga komitmen kuat dalam memberantas korupsi baru lihat misi kerja yang lainnya. Teliti sebelum memilih, pilih pemimpin yang punya nyali dan kemauan yang kuat dalam memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Slogan Saya "INDONESIA BERSIH DARI KORUPSI TAHUN 2020."
